Yang Aku Butuhkan Hanya Lelah
Aku sudah lelah.
Maafkan aku yang lelah dengan semua pertanyaan yang berputar di kepala. Aku sudah lelah dengan segala persepsi yang terbentuk dari flim-film dan cerita dongeng berbalut kisah cinta bahagia abadi. Aku sudah lelah, bahkan dengan keinginan diri sendiri.
Aku sudah lelah dengan,
“Pasangan idaman adalah yang begini, pasangan idaman adalah yang begitu.”
Semua berputar-putar dan menjadi satu, membentuk satu sosok di ‘teater impian’. Sosok yang sempurna, yang tak punya celah. Sosok yang pada akhirnya kamu cari sebatas hanya karena diingini.
Dan ketika kamu terus mencari sosok yang sempurna, pada akhirnya apa yang didapati? Rasa lelah yang tak tertandingi, kebingungan yang terus menggerogoti, dan ketenangan yang terenggut karena terlalu lama sendiri.
Namun jatuh cinta bukanlah seperti itu. Atau setidaknya, jatuh cinta yang baik, jujur, serius, komitmen, dan ingin bahagia bersama tidaklah seperti itu. Jatuh cinta yang sempurna, sejatinya justru tidaklah sempurna. Karena apa? Karena pasangan yang paling sempurna adalah dua orang yang tidak sempurna, namun bertemu untuk saling memperbaiki.
Adalah sebuah keniscayaan bahwa pria dan perempuan adalah dua makhluk paling “lebih”.
Pria, dalam beberapa kesempatan memang lebih kuat dari perempuan. Lebih kuat secara fisik, secara logika, secara psikologis. Namun jauh di dalam dirinya, sesungguhnya pria sangatlah lemah. Mereka hanya berusaha kuat, agar terlihat kuat di depan perempuan, dan tentunya di depan pria yang lain. Jauh di dalam dirinya, pria adalah makhluk paling manja dan kekanak-kanakan. Pria yang sudah punya segalanya, punya pekerjaan yang baik, penghasilan yang mapan, lalu berefek pada tubuh dan penampilan yang rupawan, yang terlihat sudah sempurna, itu hanya luarnya saja. Ketika ia pulang, merebahkan diri, yang ia inginkan hanyalah pelukan hangat, hanyalah belaian lembut, hanyalah obrolan renyah.
Seperti sudah takdir seorang pria –yang selalu jadi pemikir– akan sesekali terbersit dalam benaknya banyak pertanyaan,
Yang aku cari ini untuk siapa?
Aku bahagia, tapi bahagiaku harus kubagi dengan siapa?
Akhirnya semua pertanyaan itu menampar dan menyadarkan bahwa,
Bahagia yang sendirian lebih menyedihkan daripada menangis sendirian.
Beruntungnya aku sudah merasa lelah.
Sehingga kini, aku bisa menjawab semua pertanyaan itu.
Ternyata aku tidak butuh yang sempurna. Aku hanya butuh dia yang bisa memperbaiki aku.
Ternyata aku tidak butuh yang sempurna. Aku hanya butuh dia yang menenangkan dan selalu bisa menjadi teman berbagi.
Ternyata aku tidak butuh yang sempurna. Aku hanya butuh yang bahkan ketika aku sedang mengalami hari terburuk pun, yang aku ingin hanyalah untuk berada di sampingnya.
Ternyata aku tidak butuh yang sempurna. Aku hanya butuh kamu, yang tidak sempurna di mata semua orang, tetapi sempurna di mata dan hatiku sendiri.
aku hanya butuh lelah, uh
Semoga aku cepat lelah kak huehehe
Sepertinya kamu sudah lelah. Prianya saja yang masih belum.
Deep…
Aku sudah lelah, bahkan aku sudah cukup lelah untuk merasa lelah. Aku hanya butuh kamu, namun dirimu yang tidak pernah hadir hanya membuatku semakin lelah. Aku hanya butuh setitik cahaya darimu dan aku pun bisa bahagia.
Duuuuh racikan katanya ka adem banget, semua pria harus tau harus baca ini nih
tired of getting tired :((
ini baru yang namanya lelah, kena banget di hati *huft ☺☺☺😊😌😞😔😉😉😉😞😞😞☺☺☺☺😒😒😔😒😝😣😣😣😞bvgys☺☺😉😳😌😌😌😣😘😌Hugdvdvsbbbsbbsb
Berharap dia yg aku sayang baca ini bang.. karena aku sudah lelah..
udah kok bang udah lelah :’)
i’m tired. bahkan saya terlalu lelah untuk di yakinkan. saya terlalu lelah berkutat dengan kata-kata “Aku hanya butuh kamu, yang tidak sempurna di mata semua orang, tetapi sempurna di mata dan hatiku sendiri.” aku yakin karena suatu saat kamu akan berubah, kamu akan merasa lelah dengan kata-katamu dan kamu akan mulai menuntut dan menyia-nyiakan orang yang dulu selalu ada untukmu.
“ketika aku sedang mengalami hari terburuk pun, yang aku ingin hanyalah untuk berada di sampingnya.”
Racikan kata yg pas (y)
Izin repost ya bang
Baca ini berulang ulang kali :””) tampan bgt bang kata katanya 🙂
Reblogged this on Kata Anak Kecil and commented:
Berulang kali baca ini :””) Tampan bgt bang kata katanya.
Aku sudah lelah Kak. Sampai melihat yg kurangpun terasa menjadi lebih. Tapi sepertinya memang lelakinya saja yang belum lelah.
kangen banget sama racikan katanya bang okaa. selalu ngejleb bacanya. bisa nyentuh bgt :’)
Reblogged this on Afifta Lilia.
Reblogged this on imagination and commented:
Aku sudah lelah, bahkan aku sudah cukup lelah untuk merasa lelah. Aku hanya butuh kamu, namun dirimu yang tidak pernah hadir hanya membuatku semakin lelah. Aku hanya butuh setitik cahaya darimu dan aku pun bisa bahagia.
Reblogged this on jejak tangan and commented:
aku sudah lelah, bagaimana dengan kamu?
Reblogged this on .
Finally nge post lg ya bro setelah sekian lama…
berhubung ini racikan kata, gw cm mau bilang gini,
“kamu itu pecundang yg paling juara”
pecundang yg melahirkan tulisan dimana pecundang lain (including me) tak bs mengungkapkan,
dari sini yg gw dapet adalah,
ketika semua yg dilakuin pake hati, semua bisa merasa, apa lagi ke yg dituju asal di ungkapin,jgn cuma ditunggu…
salut
regards
ah adek sudah lelah bang:(
Reblogged this on dyhayusari:).
aku hanya membutuhkan kesegaran air putih ketika lelah. Senyum manis dan tawanya sudah cukup membuatku bahagia. Jadi diri sendiri lebih asik dan tetap saling percaya.
Thanks OKA
ternyata aku tidak butuh yang sempurna , :’)
Reblogged this on Rahmadonna Rasidayati Saputri.
ijin copas gambarnya yah 🙂
Aku hanya butuh kamu,untuk membuat semuanya sempurna..
Pingback: Comeback. Terinspirasi dari Penulis ini dan konspirasi semestanya 😁 | MMENAKA
Ijin Reblog bang 😊
Ini ngebuka mata gue banget bang :))